Surat untuk Kamu: Aku Marah

Aku tidak akan pernah merasa jatuh sedalam ini kalau bukan karena kamu yang menggali lubangnya.
Aku tidak akan pernah seberharap ini kalau bukan karena kamu yang memberikan harapan untukku.

Hei, tahukah? Aku pantas marah padamu.

Menurutmu apa motivasi belajarku selama ini? Kamu.
Menurutmu siapa yang bisa membuatku menjadi seorang yang lebih pintar dan rajin? Kamu.
Aku berubah menjadi manusia yang lebih baik karena siapa? Kamu.

Tapi apa?

Kamu, yang dulu memberi celah kini malah berjarak bahkan lepas.
Kamu, yang dulu selalu tersenyum riang padaku kini menatapku masam.
Kamu, yang lambaian ramahmu tak akan pernah kulupakan kini tak semangat menyapaku.
Kamu, yang dulu selalu peduli akan kehadiranku kini acuh tak acuh pada kedatanganku.

Hei kamu, aku tahu kini situasinya sudah berbeda. Tapi tak bisakah kamu bersikap seperti biasa? Seperti seolah tidak pernah terjadi apa-apa di antara ‘kita’?

Kamu bilang aku tidak dewasa, tapi sikapmu yang sekarang padaku sungguh jauh dari kata dewasa. Mengabaikanku, menjauhiku, bahkan hampir melupakanku. Hei, aku bukan seperti bocah enam tahun lalu yang bisa dengan seenak jidat menangis dihadapanmu. Aku sudah tumbuh, aku tahu apa arti belajar dari kesalahan jatuhku di masa lalu. Aku sudah tahu apa arti merelakan dan melepaskan, dan aku berhasil melakukannya padamu.

Jadi, apakah ini penghargaan yang bisa kuterima atas segala usaha kerasku selama ini? Pengabaianmu, justru membuatku terbelenggu akan masa lalu. Bersikaplah seperti biasa, kumohon, itu akan sangat membantuku.

Sekali lagi, aku pantas marah padamu,
Karena kamu jugalah yang membuatku susah untuk merasakan jatuh lagi.

13 pemikiran pada “Surat untuk Kamu: Aku Marah

  1. Yang sabar ya, tapi kalau menurut saya mungkin lain kali mesti rely on yourself saja, kita menjadi manusia yang lebih baik, kita jadi termotivasi dan kita jadi lebih pintar ya karena kita sendiri, bukan keluarga, orang tua, apalagi orang lain. Be strong, girl :hehe.

    • Hehehe iya kak Gara, karena emang 6 tahun lalu saya masih smp yang memang labil dan kondisinya butuh motivasi dan entah mengapa dia hadir dan memberikan semuanya yang baik-baik untuk saya, jadi ya… nggak salah juga kalau saya bilang dia salah satu orang yang bisa mengubah hidup saya.
      Tapi sekarang motivasi saya datang dari diri sendiri kok kak bukan dari orang lain, seiring berjalannya waktu, orang-orang pasti berubah 🙂
      Thanks sarannya kak 😀

  2. “setiap pertemuan pasti akan meninggalkan sebuah pembelajaran”
    mungkin dia datang dan menetap hanya untuk memberikan sebuah hikmah, bahwa u can do it without his booster. dan pasti lama-kelamaan akan terbiasa..

    #litakngaco #litakalay #maafkan #curahanhati

    • Sure, i know it bep. But, kalau aku minta untuk doi bersikap biasa aku nggak salah kan?
      Aku udah terbiasa, sangat terbiasa do anything without his booster, ya hampir 5 tahunanlah wkwk. Tapi setiap inget awal mula gimana aku jadi aku yang seperti sekarang, yang terekam di ingatan cuma karena doi. He’s the one and only. Percayalah bep, kalau kamu mengenalku sejak sd, kamu akan bilang aku banyak berubah :”)
      Btw, Litaq baper ik wakakakaka, doi udah ngejauh ya? Apa malah lepas? :p

Tinggalkan Balasan ke azizatoen Batalkan balasan