Selamat datang Ramadan!
Bagaimana kabar teman-teman semuanya? Kalau saya sih
Sudah empat hari berpuasa, sudah empat hari merasakan buka, sudah empat hari bergelut dengan ibu-ibu berebut antrean takjil….
Sebagai anak perempuan tertua di keluarga, tahun ini saya diberi tugas yang cukup melelahkan batin di tiap senja menjelang berbuka. Tugas apa yang paling melelahkan batin apalagi kalau bukan berburu takjil, hahaha!
Kenapa? Kok bisa?
Begini, kita semua sama-sama tahu, tidak perlu statistik atau pun data, ibu-ibu adalah kaum mayoritas yang mendominasi perburuan takjil. Dari 10 antrean, bisa dipastikan separuhnya atau bahkan lebih adalah ibu-ibu.
*kemudian ibu-ibu nasidaria protes*
Tapi emang bener gitu kok buk…
Oke bhaique ibuk… *angkat bendera putih*
Dan seperti sudah terpatri dalam diri saya bahwa ibu-ibu, adalah makhluk yang terkadang bisa menjadi menyebalkan apalagi kalau sudah menyangkut ke persoalan antre-mengantre.
Tapi nggak papa kok, saya rela merasa kesal karena toh
Sesungguhnya, apa sih yang menjadi penyebab mengapa banyak ibu-ibu yang suka sekali menyerobot antrean?
Saya akhirnya mengambil keputusan sepihak soal penyebab mengapa ibu-ibu menjadi makhluk hidup yang paling suka menyerobot antrean.
Pertama, karena ibu-ibu adalah perempuan.
Fakta tidak tertulis yang sama-sama kita telah sepakati bersama adalah bahwa perempuan tidak pernah salah, dan ibu-ibu adalah perempuan. Jadi, wajar apabila ibu-ibu dengan santainya menyerobot antrean tanpa peduli perbuatannya yang dilakukan benar atau salah. Karena bagi mereka semuanya benar huhuhu.
Kedua, karena ibu-ibu lebih mengerti pahitnya kehidupan.
Pada dasarnya, setiap ibu-ibu ingin memberikan pelajaran berharga bagi siapa saja dan kapan saja. Dalam hal menyerobot antrean, ibu-ibu ingin mengajarkan kepada kita soal satu hal, “bumi yang kau pijak, hidup yang kau jalani memang kejam nak, sangat kejam. Jadi, berlatihlah untuk sabar jika antreanmu saya serobot. Karena dunia yang akan kamu hadapi nanti, jauh lebih kejam ketimbang apa yang ibu lakukan… Percayalah…”
Ketiga, karena ibu-ibu punya keistimewaan.
Aih, kita semua sudah tahu. Sejak kecil, ada satu kalimat berupa hadits yang diajarkan oleh guru-guru di sekolah dan tentu akan selalu kita ingat sampai akhir hayat,
“Surga ada di telapak kaki ibu“
Mutlak, kalau sudah bawa-bawa surga, saya sudah tidak bisa melanjutkan. Hehehe, lebih baik
Saking kesalnya, kemarin saya cerita ke Umi masalah serobot antre-mengantre ini.
“Mi, aku tuh suka kesel kalau diminta beli takjil”
“Lho kenapa?“
“Banyak banget ibu-ibu yang nyerobot antrean pas lagi beli gorengan huhuhu”
“Eh, kamu kan calon ibu“
“Oh iya ya, hmm”
Iya, memang cerita yang sangat singkat. Oh iya, di sini kita perlu sama-sama tahu ya
Jadi, inti dari cerita ini apa? Sepertinya cuma satu. Intinya adalah, tidak ada yang bisa kita perbuat jika antrean kita diserobot ibu-ibu selain hanya berpasrah diri. Inti lainnya: nggak ada, saya cuma mau pamer meme aja karena bingung harus nulis apa hahaha.
Selamat menjalankan ibadah puasa teman-teman semuanya! Ramadan kareem.
Ku ingin ngakak….
Tinggal ngakak aja Arika wkwkwk
Uweeuww. Akhirnya muncul jugaa. Hahaš§š»š§š»
Fans service khusus kak Naufal yang kangen meme qasidahan nih š
Hahaha lucu2 š
Mbak Yis retjeh ya ternyataaa š
rasanya ibu2 punya mantra freepas yg bikin kita kadang nawarin ~
Makanya kak Ris, buruan gih jadi ibu-ibu~
Akutu ngakakšššššš
Ngakak opo nangeees ššš
Dasar kamu riya pamer meme!!
Tp aku suka :”)
Wkwkkw
Iya, aku juga suka kamu kok Zah š
hahaha, beneran aku lebih fokus sama Memenya, apalagi yang dia masuk di magicom itu, gimana bisa gitu, kayak nyata š š š
Emang normalnya fokus sama meme kali ya kak, lebih banyak meme ketimbang tulisannya sih wkwkwk š
Itu beneran masuk mejikjer lho kepala ibu-ibunya, kak Ikha belum nonton iklan Ramayana yang baru ya? Coba gih nonton kak š
Wkwkwk, iyakaah. aku belum liat iklan ituu. Ah, kudet aku googling dulu aah.. š š š
buibuk qasidah kurinduuuuuuu uwu
Nggak rindu sama akuuu? :((
Hai calon ibu š¤±š»
Hai calon bapak š
Like this post! Niat banget nyari meme nya wkwkwk
Makasih Setyo, kamu betul-betul menghargai usahaku ya :’)